Tuesday, November 10, 2015

MUSIM MERINDU

Goresan sendu terlampir dari selembaran surat berperangko rindu
Terhantar dari rintik hujan terbawa sembilu
Perasaanku ,kau adalah awan dan aku rintik hujan yang kau hempaskan
Kenangan manis yang terjadi baru saja seminggu
Namun kurasa sudah lama sewindu

Pekikan cinta dari makhluk penghujan begitu meramai
Mereka baru saja berbahagia ketika cintanya tersampai
Sesekali mereka terdiam untuk menoleh kearahku yang kian menyayu terkulai
Bagai pohon tumbang terkena sapuan badai derita

Sungguh rindu ini bukan kepalang
Rintik hujan yang kian deras seakan menghujam
Membuat kegilaanku yang kerap terjadi ketika musimnya datang
Jendela yang menjadi tempatku memuja gelisah terbalut indah

No comments:

Post a Comment