Saat itu langit hanya di temani sedikit awan putih
Dengan seriak layung di sudut-sudutnya
Jingganya begitu terpancar tajam menusuk mata
Terlihat berpasang-pasang makhluk yang sedang bercumbu mesra
Menyaksikan senja yang akan habis tertelan cerita malam
Akupun ikut terhanyut dalam alunan suasana yang ada
Tapi aku terperangah melihat seekor burung sayu yang terbang di atasku tanpa kelompok imigrannya
Dengan lesunya ia terbang seperti takan ada lagi senja di esok hari
Kepakan sayapnya menggambarkan kesendirian yang takan ada akhir
Baru kumenyadarinya tak jauh berbeda aku dengan si burung sayu itu
No comments:
Post a Comment